BUDIDAYA
LELE
KOLAM TERPAL
Klasifikasi
ikan lele :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub ordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Species : Clarias sp.
Kelebihan ikan lele dibanding dengan ikan lainnya
:
Ø Lebih mudah dan cepat dibudidayakan
Ø Banyak disukai oleh masyarakat
Ø Mampu hidup diperairan yang kurang baik/tdk butuh air mengalir
Ø Dapat dipijahkan sepanjang tahun
Ø Fekunditas telur yang besar
Ø Mempunyai kecepatan tumbuh yang tinggi
Ø Efisiensi pakan yang tinggi
Kolam tempat budidayaa lele bisa dibuat dari
terpal, kelebihan kolam terpal adalah :
Ø Menghemat biaya konstruksi dibanding kolam permanen
Ø Tidak memakan lahan yang luas
Ø Mudah dalam perawataan
Ø Dapat meminimalisir serangan hama pemangsa ikan budidayaa
Ø Memudahkan dalam pergantian air ataupun pemanenannya
Ø Lele yang dibudidayakan tampaak bersih sehingga diminati konsumen
PERSIAPAN
KOLAM
1.
Pembangunan Konstruksi Kolam
Terpal
a.
Persiapan Terpal
Terpal yang digunakan bisa bervariasi sesuai dengan kondisi/luas
lahan dan kemampuan pembudidayanya.
Biasanya digunakan terpal ukuran 12 x 8 m2, 10 x 8 m2, 8 x 6 m2, atau ukuran
yang lainnya
b.
Pencucian terpal
Ø Ditujukan untuk mengeliminir zat zat kontaminan yang mungkin ada pada
permukaan terpal
Ø Pembangunan konstruksi kolam
-
Kolam diatas permukaan tanah
-
Kolam di dalam tanah
2.
Isi kolam dengan air sekitar 25-35
cm, usahakan menggunakan air tanah yang bersih
3.
Diamkan/peram air selama 4-7 hari
4.
Selama kolam didiamkan usahakan
untuk melakukan pemupukan dengan pupuk organik untuk menumbuhkan palnkton agar
stabil airnya seperti di kolam tanah biasa. Dosis pemupukan adalah 0,5-1kg/m2,
ppupuk organik dimasukan kedalam karung/sak yang kemudian dimasukan kedalam air
kolam. Tambahkan katalis plankton (probiotik)
MINA MMC dosis 10 ml/m2. Setelah 4-7 hari air akan berubah warna menjadi
kuning kehijauan.
5.
Volume air ditambah hingga 60-70
cm dan biibit siap ditebar.
6.
Berikan MINA MMC dengan dosis yang
sama 20-25hari sekali atau bilaa terjadi
kondisi air mencerah/pertumbuhan plankton terhambat, terlalu lama hujan terus
menerus dll,...
PENEBARAN
BENIH LELE
1.
Pemilihan Benih
a.
Ukuran benih seragam,
direkomendasikan ukuran benih 3-5cm. Untyuk pembudidaya pemulaa dianjurkan
benih berukuran 4-6 cm atau 5-7 cm.
b.
Usahakan asal benih berasaal dari
tetasan induk yang sama
c.
Benih sehaat dengan indikator
gerakan lincah, warna cerah, tubuh tidak luka/cacat
2.
Penebaran Benih
a.
Masukan wadah benih ke dalam kolam
b.
Tambahkan sedikit demi sedikit air
ke dalam waadah benih denagan cara memiringkan wadah benih sehingga air amsuk
secara perlahan hingga penuh
c.
Tunggu sampai benih dengan
sendirinya secara aktif keluar dari wadah masuk
ke dalam kolam.
PENGELOLAAN
PAKAN
Pakan merupakan
bagian yang membutuuhkan biaya operasional tertinggi dalam budidaya lele secara
intensif, sehingga pengelolaannya harus secara tepat dan cermat
Pakan dibagi dalam 2 kategori :
a.
Pakan Alami, contoh : Moina,
Daphnia, Tetraselmis, Artemia, Rotifera, Chlorella, Infusoria, Diaatomae, Tubifex, dll
b.
Pakan Buatan
Kandungan
nutrisinya harus tinggi, terutama kadar proteinnya (minimal 30%). Pakan bisa dicampur
dengan produk tertentu yang mengandung
berbagai unsur mineral penting, protein dan Vitamin.
Pemberian pakan
dilakukan 3-5 kali sehari
Cara pemberian
pakan:
a.
Demand feeding,pemberian pakan
secara aadlibitum, yaitu pemberian pakan secara sedikit demi sedikit tetapi
terus menerus sampai ikan kenyang dengan indikasi ikan terlihat malas untuk
makan
b. Pemberian pakan dengan
tambahan Vitto terna di lakukan dari
awal hingga panen
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
HAMA
Hama yang umum menyerang adalah ular, kepiting, belut dan lain lainya
bisa ditangani secara manual dengan ditangkap dan disingkirkan
PENYAKIT
Pada dasarnya,
benih lele yang dipelihara tidaak akan sakit jika mempunyai ketahanantubuh yang
tinggi. Benih lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi
lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air
yang jelek sangat mendorong tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit baik yang
berupa protoazoa (Ichthyopthirius sp,
Trichodina sp, Chilodella sp dll,..) Jamur
dan bakteri (Aeromonas sp, Pseudomonas sp, Mycobacterium sp dll..)
Dalam
pengelolaan kesehatan lele yang paling penting dilakukan adalah pencegahan dan
penjagaan (tindakan preventif) serta pemberian nutrisi yang tepat.
Contoh penanganan
penyakit :
1. Ikan direndam dalam larutan kalium permanganat 1 gram per 100 liter air
selama 60-90 menit.
2. Ikan direndam dalam larutan garaam daapur (10 gram per liter air)
selama 1 menit.
PANEN DAN PASCA
PANEN
Lele
dipanen setelah dipelihara selama 50-60 hari, panen dilaakukaan pada paagi atau
sore hari saat suhu rendah. Prinsip pelaksanaaan panen adalah cepat dan cermat
sehingga lele tiidak rusak, mati ataupun hilang/lepas
Langkah pemanenan:
Ø Pemanenan dimulai dengan mempersiapkan alat-alat panen (serok/seser), tempat penampunganhasil panen (ember besar,
wadaah/bloong) daan timbangan.
Ø Kilam dikeringkan secara perlahan lahan sampai air yang tersisa hanya
tinggal disisi kolam terendah seehingga ikan terakumulasi
Ø Angkat ikan dengan serok dan kumpulkan ke dalam ember secukupnya untuk
ditimbang dalam keadaan kering (tanpa air), lakukan dengan cepat dan hati-hati.
Ø Segera pindahkan ikan ke wadah pengangkutan yang telah diisi air bersih
Ø Ikan siap diangkut.