Senin, 03 Juni 2013

budidaya lele



BUDIDAYA LELE
                                    KOLAM TERPAL               

Klasifikasi  ikan lele :
Filum                     : Chordata
Kelas                     : Pisces
Subkelas              : Teleostei
Ordo                      : Ostariophysi
Sub ordo              : Siluroidae
Famili                    : Clariidae
Genus                   : Clarias
Species                 : Clarias sp.
Kelebihan ikan lele dibanding dengan ikan lainnya :
Ø  Lebih mudah dan cepat dibudidayakan
Ø  Banyak disukai oleh masyarakat
Ø  Mampu hidup diperairan yang kurang baik/tdk butuh air mengalir
Ø  Dapat dipijahkan sepanjang tahun
Ø  Fekunditas telur yang besar
Ø  Mempunyai kecepatan tumbuh yang tinggi
Ø  Efisiensi pakan yang tinggi
Kolam tempat budidayaa lele bisa dibuat dari terpal, kelebihan kolam terpal adalah :
Ø  Menghemat biaya konstruksi dibanding kolam permanen
Ø  Tidak memakan lahan yang luas
Ø  Mudah dalam perawataan
Ø  Dapat meminimalisir serangan hama pemangsa ikan budidayaa
Ø  Memudahkan dalam pergantian air ataupun pemanenannya
Ø  Lele yang dibudidayakan tampaak bersih sehingga diminati konsumen

PERSIAPAN KOLAM
1.    Pembangunan Konstruksi Kolam Terpal
a.       Persiapan Terpal
Terpal yang digunakan bisa  bervariasi sesuai dengan kondisi/luas lahan   dan kemampuan pembudidayanya. Biasanya digunakan terpal ukuran 12 x 8 m2, 10 x 8 m2, 8 x 6 m2, atau ukuran yang lainnya
b.      Pencucian terpal
Ø  Ditujukan untuk mengeliminir zat zat kontaminan yang mungkin ada pada permukaan terpal
Ø  Pembangunan konstruksi kolam
-       Kolam diatas permukaan tanah
-       Kolam di dalam tanah
2.    Isi kolam dengan air sekitar 25-35 cm, usahakan menggunakan air tanah yang bersih
3.    Diamkan/peram air selama 4-7 hari
4.    Selama kolam didiamkan usahakan untuk melakukan pemupukan dengan pupuk organik untuk menumbuhkan palnkton agar stabil airnya seperti di kolam tanah biasa. Dosis pemupukan adalah 0,5-1kg/m2, ppupuk organik dimasukan kedalam karung/sak yang kemudian dimasukan kedalam air kolam. Tambahkan katalis plankton (probiotik)  MINA MMC dosis 10 ml/m2. Setelah 4-7 hari air akan berubah warna menjadi kuning kehijauan.
5.    Volume air ditambah hingga 60-70 cm dan biibit siap ditebar.
6.    Berikan MINA MMC dengan dosis yang sama 20-25hari  sekali atau bilaa terjadi kondisi air mencerah/pertumbuhan plankton terhambat, terlalu lama hujan terus menerus dll,...

PENEBARAN BENIH LELE
1.       Pemilihan Benih
a.       Ukuran benih seragam, direkomendasikan ukuran benih 3-5cm. Untyuk pembudidaya pemulaa dianjurkan benih berukuran 4-6 cm atau 5-7 cm.
b.      Usahakan asal benih berasaal dari tetasan induk yang sama
c.       Benih sehaat dengan indikator gerakan lincah, warna cerah, tubuh tidak luka/cacat
2.       Penebaran Benih
a.       Masukan wadah benih ke dalam kolam
b.      Tambahkan sedikit demi sedikit air ke dalam waadah benih denagan cara memiringkan wadah benih sehingga air amsuk secara perlahan hingga penuh
c.       Tunggu sampai benih dengan sendirinya secara aktif keluar dari wadah masuk  ke dalam kolam.
PENGELOLAAN PAKAN
Pakan merupakan bagian yang membutuuhkan biaya operasional tertinggi dalam budidaya lele secara intensif, sehingga pengelolaannya harus secara tepat dan cermat
Pakan dibagi dalam 2 kategori :
a.       Pakan Alami, contoh : Moina, Daphnia, Tetraselmis, Artemia, Rotifera, Chlorella, Infusoria,  Diaatomae, Tubifex,  dll
b.      Pakan Buatan
Kandungan nutrisinya harus tinggi, terutama kadar proteinnya (minimal 30%). Pakan bisa dicampur dengan produk tertentu yang mengandung  berbagai unsur mineral penting, protein dan Vitamin.
Pemberian pakan dilakukan 3-5 kali sehari                              


Cara pemberian pakan:
a.       Demand feeding,pemberian pakan secara aadlibitum, yaitu pemberian pakan secara sedikit demi sedikit tetapi terus menerus sampai ikan kenyang dengan indikasi ikan terlihat malas untuk makan
b.      Pemberian pakan dengan tambahan Vitto terna  di lakukan dari awal hingga panen
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
HAMA
Hama yang umum menyerang adalah ular, kepiting, belut dan lain lainya bisa ditangani secara manual dengan ditangkap dan disingkirkan

PENYAKIT
Pada dasarnya, benih lele yang dipelihara tidaak akan sakit jika mempunyai ketahanantubuh yang tinggi. Benih lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi  air yang jelek sangat mendorong tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit baik yang berupa protoazoa (Ichthyopthirius sp, Trichodina sp, Chilodella  sp dll,..) Jamur dan bakteri (Aeromonas sp, Pseudomonas sp, Mycobacterium sp dll..)
Dalam pengelolaan kesehatan lele yang paling penting dilakukan adalah pencegahan dan penjagaan (tindakan preventif) serta pemberian nutrisi yang tepat.
Contoh penanganan penyakit :
1.       Ikan direndam dalam larutan kalium permanganat 1 gram per 100 liter air selama 60-90 menit.
2.       Ikan direndam dalam larutan garaam daapur (10 gram per liter air) selama 1 menit.
PANEN DAN PASCA PANEN
Lele dipanen setelah dipelihara selama 50-60 hari, panen dilaakukaan pada paagi atau sore hari saat suhu rendah. Prinsip pelaksanaaan panen adalah cepat dan cermat sehingga lele tiidak rusak, mati ataupun hilang/lepas
Langkah pemanenan:
Ø  Pemanenan dimulai dengan mempersiapkan alat-alat panen (serok/seser),  tempat penampunganhasil panen (ember besar, wadaah/bloong) daan timbangan.
Ø  Kilam dikeringkan secara perlahan lahan sampai air yang tersisa hanya tinggal disisi kolam terendah seehingga ikan terakumulasi
Ø  Angkat ikan dengan serok dan kumpulkan ke dalam ember secukupnya untuk ditimbang dalam keadaan kering (tanpa air), lakukan dengan cepat dan hati-hati.
Ø  Segera pindahkan ikan ke wadah pengangkutan yang telah diisi air bersih
Ø  Ikan siap diangkut.

Kamis, 30 Mei 2013

Pertanian Organik



PERTANIAN ORGANIK

Sudah di ketahui Pestisida kimia sangat berbahaya bagi :

  • ·         Kesehtan Petani,
  • ·         Hasil Produksi  Pertanian,
  • ·         Lingkungan Pertanian,
  • ·         Membuat hama menjadi kebal

Sudah di ketahui bahwa solusinya adalah pertanian organik , tetapi untuk  bertani secara organic petani masih takut karena :

  • ·         Lahan yang belum siap
  • ·         Hama penyakit yang susah di kendaliakan
  • ·         Turunya Hasil produksi
  • ·         Turunya Pendapatan petani

 karena itu produk kami hadir untuk membantu petani mewujudkan pertanian organic :

  • ·         Mempercepat perbaikan kondisi lahan pertanian
  • ·         Mengendalikan hama tanaman secara sistmik dengan Agen hayati
  • ·         Meningkatkan produksi dan pendapatan Petani


DIBUTUHKAN KERJASAMA
AGEN DAN DISTRIBUTOR DI BERBAGAI KECAMATAN,
AGEN DAN DISTRIBUTOR ONLINE


Selasa, 21 Mei 2013

SILASE BAHAN PAKAN TERNAK dari HIJAUAN



SILASE BAHAN PAKAN
TERNAK dari HIJAUAN


PROSES FERMENTASI HIJAUAN
1.       Siapkan rumput, daun hijauan ataupun  tebon jagung
2.       Cacah hijauan yang akan diolah menjaadi kecil kecil
3.       Siapkan dedak padi sebanyak 5% dari totakberat hijauan yang akan diolah
4.       Siapkan molase sebanyak 2% dari total hijauan
5.       Air secukupnya
6.       Siapkan Kantong plastik yang tidak bocor dan tali untuk mengikat bagian ujungnya
7.       SiapkanVITTO TERNA  (1liter untuk 2-5 ton hijauan
8.       Campukan molase, VITTO TERNA  dan Air secukupnya
9.       Campurkan dedak, hijauan dan larutan yang telah jadi dan aduk aduk hingga rata
10.   Masukan  bahan yang telah tercampu dalam kantong plastik hinga padat, hilanggkan/sedot udara dalam kantong (bisa menggunakan Vacuum
11.   Biarkan bahan minimal selama 12 hari
12.   Bahan siap diberikan untuk ternak atau disimpan, kalau disimpan pastikan bahan dalam keadaan kering bila agak  basah bisa dikeringanginkan kemudian simpan ditempat yang kering dan aman

Sabtu, 18 Mei 2013

fermentasi



FERMENTASI JERAMI PADI
UNTUK PAKAN TERNAK

PROSES FERMENTASI
1.        Persiapkan tempat yang terlindungi dari hujan, genangan air ataupun matahari secara langsung.
2.       Bila alas dasar lantai masih dari tanah harus diberi alas dari plastik ataupun terpal yang kuat,
3.       Persiapkan jerami padi yang akan difermentasi
4.       Persiapkaan  vitto terna(1 lt untuk 3-5 ton), Molase ( 2 liter  untuk 1 ton) dan air secukupnya
5.       Campur vitto terna, Molase dan air secukupnya.
6.       Ratakan jerami sedikit demi sedikit sambil disemprot dengan larutan yang telah jadi dan injak-injak hingga merata dan padat.
7.       Lakukan terus sampai ketinggian tumpukan 1,5-2 meter
8.       Setelah cukup tutup tumpukan dengan terpal/plastik
9.       Biarkan selama 12-15 hari
10.   Buka dan pakan siap digunakan atau disimpan, jika disimpan pastikan kondisi pakan dalam keadaan kering, bila masih agak basah  sebelum disimpan bisa dikering anginkan dahulu