Minggu, 14 April 2013

Budidaya Cabe



TeknisBudidayaCabai

I.SyaratTumbuh.

Cabaicocokditanampadatanahberhumus/subur, gembur, bersarangsehinggadrainasenyabaik. Cabaidapat ditanam di dataran rendah 10 m dplhinggadatarantinggi 1500 dpl.Derajatkeasamantanah yang optimum untukpertumbuhancabai pH 5–6.


II. Pengolahan Lahan.


1.    Lahan di bajak,  kemudian digaru.
2.    Dibuat bedengan lebar 120 cm dan parit selebar 50 cm
3.    Tebarkanpupukkandang di atasbedengandosis 0,5 – 1 ton per/1000 m2.
4.    Terabarkanjuga dolomit sebanyak : 0,25 ton / 1000 m2.Lahan dibiarkansekitarseminggu.
5.    Siramkan MOSA GOLD (1 bt) / AGRITECH  (1-2 bt)untuklahanseluas 1000 m2.

Ø  MOSA GOLD  : 1 botol dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air  tambahkan 200 cc larutan induk,  atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres MOSA GOLD  dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.
Ø  AGRITECH: 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup AGRITECH  dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.
Ø  Campurkan SUPER GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan tipis –tipis  ke bedengan.

Bedenganditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag (biarkan + 1 - 2 minggu ).

III. Persemaian ( 0-30 HARI).

1.    Persiapan Persemaian.
a.    Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.
b.    Media tumbuh yang dipakai  dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah  disaring,  perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dengan SUPER GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau bekong daun pisang.
2. Penyemaian.
a.    Bersihkan biji dari bahan kimia dengan air kemudian rendam biji  dalam larutan BIO SPF,1 tutup BIO SPFdilarutkandengan 1 liter airdirendamselama 3 jam.
b.    Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah tipis – tipis  + pupuk  kandang matang yang telah disaring.
c.    Semprot AGRITECH dosis 1-2 tutup/tangki umur 10, 17 HariSetelahSemai.
d.     Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban.
IV. Penanaman.
1.    Pemilihan Bibit
a.    Pilih bibit yang seragam, sehat, kuat dan tidakterdapatgejalapenyakit.
b.    Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari).





2.    Cara Tanam.
a.    Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.
b.    Plastik polibag dilepasdanbibitdiambilpelanpelansehinggaakartidakterganggu.
c.    Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram /disemprotAGRITECH  3-4
tutup/ tangki.
d.    Apabila pengadaan bibit membeli yang sudah jadi (siap tanam), disamping AGRITECH setelah penanaman tambahkan larutan BIO SPF  pada perakaran dengan dosis 2 tutup untuk 5 liter air.
e.    Untukmenjagadarisengatansinarmatahari, bibit yang telahditanambisadiberipelindungpelepahpisang.

V. PemeliharaanTanaman (7-70 HST).

1.     Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (jawa : dilep) jika dirasa kering.


2.    Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali padapangkalbatang/tiap lubangtanam

Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : MOSA GOLD = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang.

Sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : MOSA GOLD = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.


Kebutuhan total pupuk makro 1000 m
2 :


Jenis Pupuk
1 - 4 minggu (kg)
5 - 12 minggu(kg)
Urea
7

56
SP-36
7

28
KCl
7

28

Catatan :
- Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi (± 7 tong/ aplikasi)
- Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (± 14 tong/aplikasi)


3.    Penyemprotan AGRITECH  ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada umur 10, 20, kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST AGRITECH dosis 5 tutup/ tankidan HORTECH dosis 1-2 tutup/tangki.
4.     Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.

VI. Pengamatan Hama dan Penyakit

a.    Spodoptera litura/ Ulat grayak  ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabai gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan TOP BN 30 gr / tankiisi 14 liter, dosis 100 gr/ m2.

b.     Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan TOP BN 30 gr/tankiisi 14 liter, dosis 100 gr / m2.

c.     Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, sebarkan SUPER GLIO, yaitu 100 gr SUPER GLIOdicampurpupukkandang yang sudahmatang 25 – 50 kg, dibasahi air secukupnyadandiperam 1 minggu.

d.    Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.


e.    Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha.

f.     Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. SejakawaldilakukanperendamanbenihdenganBIO SPF 10 cc dilarutkandengan 1 liter air, direndamselama 3 jam.







VI.  PanendanPascaPanen.

1.    Pemanenan
a.    Panen pertama sekitar umur 60-75 hari setelahtanam.

b.    Panen kedua dan seterusnya tiap2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali pemetikan.

c.    Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan AGRITECH+HORTECH  dan dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/pohon.

d.     Cara panen :
-       Buah dipanen tidak terrlalu tua (kemasakan 80-90%)
-       Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
-       Penyortiran dilakukan sejak di lahan
-       Simpan ditempat yang teduh

e.     Pengamatan Hama & Penyakit
-       Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk / rusak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar