TOP BN
Bahan Aktif :
Beauveria bassiana
Nomuraea rileyi
TOP BN merupakan bio pestisida ramah lingkungan untuk
mengendalikan hama pada tanaman penting.
- Komoditas Tanaman dan Hama :
- Padi , hama sasaran : a. wereng batang padi (Nila parvata lugens).
b. walang sangit/
kepik padi (Leptocoriza oratorius ).
c. penggerek
batang padi ( Tryporyza sp.).
2. Kopi, hama
sasaran : a. Penggerek Buah Kopi ( Hypothenemus hampei ).
3. Kakao, hama
sasaran : a. Pencucuk Buah ( Helopeltis sp. ).
4. Cabai, Tomat, Kedelai, Jagung : a. Ulat Grayak (Spodoptera litura).
5. Kobis a.
Ulat daun kobis (Plutella xylostella).
- Biologi Beauveria bassiana
Ø
Sifat :
Beauveria
bassiana merupakan jamur/fungi yang bersifat entomopatogenik, artinya
bersifat patogen atau penyebab infeksi penyakit pada serangga. Dikenal dengan
sebutan white muscardine, karena
miselium atau benang benang jamur
berwarna putih.
Ø
Klasifikasi :
Divisi : Eumicotina
Subdivisi : Deuteromicotina
Kelas : Deuteromycetes
Ordo : Moniliales
Famili : Moniliaceae
Genus : Beauveria
Spesies : Beauveria bassiana Vuill.
Ø
Hama Sasaran Beauveria bassiana :
- Padi , hama sasaran : a. wereng batang padi (Nila parvata lugens).
b. walang sangit/ kepik padi (Leptocoriza oratorius ).
c. penggerek batang padi ( Tryporyza sp.).
2. Kopi, hama
sasaran : a. Penggerek Buah
Kopi ( Hypothenemus hampei ).
3. Kakao, hama
sasaran : a. Pencucuk Buah
Kakao ( Helopeltis sp. ).
Ø
Mekanisme Infeksi Pada Serangga :
a. Spora
jamur Beauveria bassiana berkecambah
karena ada kelembaban uadar yang mendukung.
b. Jamur
akan menginfeksi bagian tubuh serangga yang paling lemah, misalnya
dipersendian, batas abdomen dengan caput/kepala, pada buku-buku dan lain-lain.
c. Serangga
kehilangan nafsu makan.
d. Aktifitas
gerak serangga melambat.
e. Toksin
beuaverisin, bassanolit, isorolit,
dan asam oksalat akan meningkatkan pH
darah, penggumpalan darah, terhentinya peredaran darah serangga, ada kerusakan
sistem syaraf dan sistem pencernaan.
f.
Dalam waktu 5 – 6 hari setelah infeksi oleh Beauveria bassiana serangga mengalami
kematian.
Ø
Faktor Lingkungan yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan Beauveria bassiana pada serangga :
a. Suhu,
Suhu optimum untuk pertumbuhan jamur 23 oC – 25 oC
sedangkan untuk sporulasi pada suhu 25 oC – 30 oC.
b. Kelembaban,
Kelembaban optimum > 80 %.
c. pH
optimum untuk pembentukan konidia/konidiosis pH 7 – 8.
Ø
Diskripsi Jamur Beauveria bassiana :
a. Miselium
berwarna putih atau cerah dengan bulu-bulu putih.
b. Pendukung
konidia/konidiofor tunggal, berkelompok tidak beraturan, atau berkelompok
verticillate.
c. Konidia
hyaline, bulat sampai lonjong, 1 sel, kering, tumbuh tunggal pada sterigmata.
d. Bersifat
parasitic pada serangga.
(Barnett, H.L. and Hunter, B.B.,
1972. Illustrated Genera of Imperfect
Fungi, Burgess Publishing, Minnesota).
- Biologi Jamur Nomuraea rileyi (Farlow) Samson.
Ø
Sifat :
Nomuraea rileyi (Farlow)
Samson merupakan jamur entomopatogenik, artinya mampu menginfeksi serangga. Di
alam sering dijumpai menginfeksi larva Lepidoptera : Helicoverpa sp., Heliothis sp., Spodoptera litura, Plutella sp.,
Nomuraea rileyi (Farlow)
Samson termasuk dalam filum :
Deuteromicotina, kelas Hypomycetes. Berkembangbiak secara aseksual (anamorfik)
dengan spora pasif yang disebut konidia.
Ø
Tanaman dan Hama Sasaran Nomuraea
rileyi (Farlow) Samson:
a. Cabai, Tomat, Kedelai, Jagung: a. Ulat Grayak
(Spodoptera litura).
b. Kobis: a. Ulat daun kobis (Plutella xylostella).
Ø
Proses Infeksipada hama :
a. Konidia
menempel pada integument (kulit) larva Lepidoptera.
b. Spora
berupa konidia berkecambah setelah 24 jam.
c. Terjadi
infeksi pada tubuh larva.
d.
Larva mengalami gangguan fisiologis akibat
pengaruh toksin yang dihasilkan Nomuraea
rileyi.
e.
Terjadi kematian setelah 5 – 7 hari sejak
infeksi.
f.
Larva menunjukkan gejala mumifikasi/
pengerasan tubuh, diikuti pertumbuhan miselium pada seluruh permukaan tubuh
larva.
g.
Muncul konidia/spora Nomuraea rileyi yang berwarna hijau gelap.
Ø
Faktor Lingkungan.
Perkecambahan spora dipengaruhi
oleh kelembaban udara yaitu optimum pada 80 -90 %. Sedangkan pembentukan
konidia dan penyebaran horizontal memerlukan kelembaban optimum 50 -60 %.
- Cara Aplikasi TOP BN.
1. TOP
BN tidak bisa dicampur dengan pestisida/ racun kimia karena dapat mematikan
spora TOP BN.
2. Saat
aplikasi yang tepat yaitu sore hari, saat sinar mata hari sudah berkurang,
karena sinar ultra violet (UV) dapat
merussak spora TOP BN.
3. Saat
aplikasi dapat ditambah gula pasir secukupnya sebagai tambahan energy TOP BN
untuk menginfeksi hama.
4. TOP
BN 30 gr dilarutkan dalam tanki isi 15 dengan air bersih.
5. Dosis
untuk areal tanam 1000 m2 diperlukan 100 – 200 gr TOP BN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar