Minggu, 28 April 2013

TOP BN



TOP BN
Bahan Aktif :      Beauveria bassiana
         Nomuraea rileyi
TOP BN merupakan bio pestisida ramah lingkungan untuk mengendalikan hama pada tanaman penting.
  1. Komoditas Tanaman dan Hama :
  1. Padi , hama sasaran :                      a. wereng batang padi (Nila parvata lugens).
b. walang sangit/ kepik padi (Leptocoriza oratorius ).
c. penggerek batang padi ( Tryporyza sp.).
       2. Kopi, hama sasaran :                           a. Penggerek Buah Kopi ( Hypothenemus hampei ).
       3. Kakao, hama sasaran :                        a. Pencucuk Buah ( Helopeltis sp. ).
       4. Cabai, Tomat, Kedelai, Jagung  :    a. Ulat Grayak (Spodoptera litura).
       5. Kobis                                                        a. Ulat daun kobis (Plutella xylostella).
  1. Biologi Beauveria bassiana
Ø  Sifat :
Beauveria bassiana merupakan jamur/fungi yang bersifat entomopatogenik, artinya bersifat patogen atau penyebab infeksi penyakit pada serangga. Dikenal dengan sebutan white muscardine, karena miselium atau benang  benang jamur berwarna putih.
Ø  Klasifikasi :
                Divisi                      : Eumicotina
                Subdivisi              : Deuteromicotina
                Kelas                     : Deuteromycetes
                Ordo                      : Moniliales
                Famili                    : Moniliaceae
                Genus                   : Beauveria
                Spesies                 : Beauveria bassiana Vuill.

Ø  Hama Sasaran Beauveria bassiana :
  1. Padi , hama sasaran :      a. wereng batang padi (Nila parvata lugens).
b. walang sangit/ kepik padi (Leptocoriza oratorius ).
c. penggerek batang padi ( Tryporyza sp.).
       2. Kopi, hama sasaran :           a. Penggerek Buah Kopi ( Hypothenemus hampei ).
       3. Kakao, hama sasaran :        a. Pencucuk Buah Kakao  ( Helopeltis sp. ).
Ø  Mekanisme Infeksi Pada Serangga :
a.       Spora jamur Beauveria bassiana berkecambah karena ada kelembaban uadar yang mendukung.
b.      Jamur akan menginfeksi bagian tubuh serangga yang paling lemah, misalnya dipersendian, batas abdomen dengan caput/kepala, pada buku-buku dan lain-lain.
c.       Serangga kehilangan nafsu makan.
d.      Aktifitas gerak serangga melambat.
e.      Toksin beuaverisin, bassanolit, isorolit, dan asam oksalat akan meningkatkan pH darah, penggumpalan darah, terhentinya peredaran darah serangga, ada kerusakan sistem syaraf dan sistem pencernaan.
f.        Dalam waktu 5 – 6 hari setelah infeksi oleh Beauveria bassiana serangga mengalami kematian.
Ø  Faktor Lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan Beauveria bassiana pada serangga :
a.       Suhu, Suhu optimum untuk pertumbuhan jamur 23 oC – 25 oC sedangkan untuk sporulasi pada suhu 25 oC – 30 oC.
b.      Kelembaban, Kelembaban optimum > 80 %.
c.       pH optimum untuk pembentukan konidia/konidiosis pH 7 – 8.




Ø  Diskripsi Jamur Beauveria bassiana :
a.       Miselium berwarna putih atau cerah dengan bulu-bulu putih.
b.      Pendukung konidia/konidiofor tunggal, berkelompok tidak beraturan, atau berkelompok verticillate.
c.       Konidia hyaline, bulat sampai lonjong, 1 sel, kering, tumbuh tunggal pada sterigmata.
d.      Bersifat parasitic pada serangga.
(Barnett, H.L. and Hunter, B.B., 1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi, Burgess Publishing, Minnesota).
  1. Biologi Jamur Nomuraea rileyi (Farlow) Samson.
Ø  Sifat :
Nomuraea rileyi  (Farlow) Samson merupakan jamur entomopatogenik, artinya mampu menginfeksi serangga. Di alam sering dijumpai menginfeksi larva Lepidoptera : Helicoverpa sp., Heliothis sp., Spodoptera litura, Plutella sp.,
Nomuraea rileyi  (Farlow) Samson  termasuk dalam filum : Deuteromicotina, kelas Hypomycetes. Berkembangbiak secara aseksual (anamorfik) dengan spora pasif yang disebut konidia.
Ø  Tanaman dan Hama Sasaran  Nomuraea rileyi  (Farlow) Samson:
a.        Cabai, Tomat, Kedelai, Jagung: a. Ulat Grayak (Spodoptera litura).
b.       Kobis: a. Ulat daun kobis (Plutella xylostella).
Ø  Proses Infeksipada hama :
a.       Konidia menempel pada integument (kulit) larva Lepidoptera.
b.      Spora berupa konidia berkecambah setelah 24 jam.
c.       Terjadi infeksi pada tubuh larva.
d.      Larva mengalami gangguan fisiologis akibat pengaruh toksin yang dihasilkan Nomuraea rileyi.
e.       Terjadi kematian setelah 5 – 7 hari sejak infeksi.
f.        Larva menunjukkan gejala mumifikasi/ pengerasan tubuh, diikuti pertumbuhan miselium pada seluruh permukaan tubuh larva.
g.      Muncul konidia/spora Nomuraea rileyi yang berwarna hijau gelap.
Ø  Faktor Lingkungan.
Perkecambahan spora dipengaruhi oleh kelembaban udara yaitu optimum pada 80 -90 %. Sedangkan pembentukan konidia dan penyebaran horizontal memerlukan kelembaban optimum 50 -60 %.

  1. Cara Aplikasi TOP BN.
1.       TOP BN tidak bisa dicampur dengan pestisida/ racun kimia karena dapat mematikan spora TOP BN.
2.       Saat aplikasi yang tepat yaitu sore hari, saat sinar mata hari sudah berkurang, karena sinar ultra violet  (UV) dapat merussak spora TOP BN.
3.       Saat aplikasi dapat ditambah gula pasir secukupnya sebagai tambahan energy TOP BN untuk menginfeksi hama.
4.       TOP BN 30 gr dilarutkan dalam tanki isi 15 dengan air bersih.
5.       Dosis untuk areal tanam 1000 m2 diperlukan 100 – 200 gr TOP BN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar