Super GLIO
Bahan Aktiv : Trichoderma harzianum
Gliocladium virens
Super
GLIO merupakan bio pestisida ramah lingkungan untuk mengendalikan penyakit
tular tanah seperti : Fusarium sp.,
Phythium sp. Phytophtora sp., Rizoctonia sp., Botrytis sp., dan Sclerotonia sp.
A. Komoditas
dan Penyakit Sasaran.
1.
Cabai,
Tomat, Kentang, Melon, Semangka :
a. Layu Fusarium sp.
b.
Rebah Semai Phytium sp.
c.
Rizoctonia sp.
2. Panili , Pisang : a. Busuk batang oleh Fusarium sp.
3. Karet, Sawit :
a. Ganoderma spp.
B. Biologi Trichoderma sp. dan
Gliocladium sp.
Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. mudah ditemukan di tanah dan kayu lapuk terutama di
lantai hutan. Trichoderma sp. dan Gliocladium sp.bersifat saprofit dan
mampu berfungsi sebgai pengendali pathogen.
Ø
Diskripsi
Trichoderma sp.:
1.
Konidiophor
hyaline, bercabang banyak, non verticillate.
2.
Phialid
singgel atau dalam group, konidia hyaline, 1 sel, lonjong, tumbuh dari kluster
terminal.
3.
Lebih
mudah ditemukan, cepat tumbuh, terdapat potongan kecil atau bantalan tempat
konidia.
4.
Saprophit
di tanah atau kayu.
5.
Beberapa
spesies dilaporkan bersifat antagonis terhadap fungi lain.
(Barnett,
H.L. and Hunter, B.B., 1972. Illustrated
Genera of Imperfect Fungi, Burgess Publishing, Minnesota).
Menurut
Harman dan kabicek (1998), Ciri- ciri umum Trichoderma spp :
1.
Trichoderma
spp bersifat cosmopolitan pada tanah, kayu lapuk dan sayuran.
2.
Merupakan
komponen mikroflora dominan pada habitat yang luas.
3.
Pertumbuhan
optimum pada suhu 25 oC – 30oC.
4.
Tumbuh
secara berkelompok dengan cepat di daerah pertanian, padang rumput, hutan,
rawa, dan tanah gurun.
5.
Biasanya
tumbuh di tanah sedikit masam.
6.
Bersifat
saprofit da nada yang parasite terhadap fungi lain.
7.
Dapat
dideteksi di tanah dengan mengeluarkan aroma Beta pentyl – Alpha Pyrone.
8.
Konidiophor
bercabang vertikal atau tidak beraturan.
9.
Warna
konidianya bervariasi yaitu putih, hijau atau terang kecoklatan.
Ø
Diskripsi
Gliocladium sp. :
1.
Konidiophor
hyaline, pada bagian atas percabangan bersifat pennicillate, yaitu membentuk
seperti sapu yang kompak seperti pada Penicillium
sp.
2.
Konidia
hialin atau berwarna terang, 1 sel, bersifat produktif apikal.
3.
Bersifat
saprofit dan antagonis terhadap jamur lain.
4.
Sering
dijumpai di tanah.
(Barnett,
H.L. and Hunter, B.B., 1972. Illustrated
Genera of Imperfect Fungi, Burgess Publishing, Minnesota).
Ø
Mekanisme
antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp terhadap jamur pathogen tular tanah.
1.
Parasitisme.
Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. memanfaatkan secara langsung fungi inangnya sebagai
nutrisi dengan bantuan enzim litik, yaitu enzim kitinolitik, selulolitik,
glukanolitik.
Endo
kitinase merupakan enzim kitinase yang mempunyai aktifitas lisis dan antifungi
paling kuat.
Enzim
ekstra seluler Beta (1,3) Glukonase mampu melisiskan dinding hifa baik jaringan
muda maupun tua, dan menyebabkan terbentuknya struktur hifa abnormal. Lisisnya
dinding sel hifa inang seperti Ganoderma
philippii ditandai dengan keluarnya protoplasma dari sel. Beta (1,3)
Glukonase merupakan protein Phatogenesis Related (PR) yang mempunyai kemampuan
anti pathogen.
2. Antibiosis.
Yaitu kemampuan agens antagonis
untuk memproduksi metabolit atau racun penghambat inangnya. Beberapa senyawa
antibiotika yang dihasilkan yaitu : Glioviridin,
Trichoviridin, Trichodermin, dan Sesquiterpenoid.
3. Kompetisi.
Trichoderma
sp. dan Gliocladium sp. melakukan
kompetisi tempat tumbuh dan nutrisi. Pertumbuhan jamur antagonis dapat menekan
pertumbuhan fungi pathogen karena tempat tumbuh dan nutrisi dikuasai oleh jamu
antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp.
C. Keunggulan Super GLIO
Keunggulan Super GLIO sebagai
pengendali jamur pathogen adalah :
1. Trichoderma sp. dan Gliocladium sp.bersifat dinamis sehingga dapat bereaksi sesuai dengan habitatnya.
2. Sebagai
saprofit yang cepat tumbuh keberadaan Trichoderma
sp. dan Gliocladium sp.mampu
berkompetisi dengan mikroorganisme lain.
3. Trichoderma sp. dan Gliocladium sp.mampu menyerang
pathogen yang sebelumnya
menguasai suatu habitat.
D.
Cara
Aplikasi Super GLIO.
1. Super
GLIO 100 gr dicampur merata dengan 25 kg pupuk kompos atau pupuk kandang yang
telah matang. Saat pencampuran perlu di tambah dengan air hingga kondisinya
cukup basah tetapi kalu digenggam tidak mengeluarkan tetesan air.
2. Campuran
Super GLIO di letakkan di karung, dibiarkan 1 minggu dan dijaga agar tidak terkena air hujan
maupun sinar matahari langsung.
3. Setelah
1 minggu campuran Super GLIO dengan kompos bisa digunakan untuk :
a. Campuran
media semai pembibitan dengan perbandingan kompos dan tanah 1 : 1.
b. Diberikan
pada lubang tanam sebelum menanam bibit yang telah disemaikan.
4. Dosis
untuk lahan seluas 1000 m2 dibutuhkan Super GLIO sebanyak 100 – 200
gr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar