Selasa, 30 April 2013

BUDIDAYA LELE



BUDIDAYA LELE  KOLAM TERPAL               

Klasifikasi  ikan lele :
Filum                     : Chordata
Kelas                     : Pisces
Subkelas              : Teleostei
Ordo                      : Ostariophysi
Sub ordo              : Siluroidae
Famili                    : Clariidae
Genus                   : Clarias
Species                 : Clarias sp.
Kelebihan ikan lele dibanding dengan ikan lainnya :
Ø  Lebih mudah dan cepat dibudidayakan
Ø  Banyak disukai oleh masyarakat
Ø  Mampu hidup diperairan yang kurang baik/tdk butuh air mengalir
Ø  Dapat dipijahkan sepanjang tahun
Ø  Fekunditas telur yang besar
Ø  Mempunyai kecepatan tumbuh yang tinggi
Ø  Efisiensi pakan yang tinggi
Kolam tempat budidayaa lele bisa dibuat dari terpal, kelebihan kolam terpal adalah :
Ø  Menghemat biaya konstruksi dibanding kolam permanen
Ø  Tidak memakan lahan yang luas
Ø  Mudah dalam perawataan
Ø  Dapat meminimalisir serangan hama pemangsa ikan budidayaa
Ø  Memudahkan dalam pergantian air ataupun pemanenannya
Ø  Lele yang dibudidayakan tampaak bersih sehingga diminati konsumen

PERSIAPAN KOLAM
1.    Pembangunan Konstruksi Kolam Terpal
a.       Persiapan Terpal
Terpal yang digunakan bisa  bervariasi sesuai dengan kondisi/luas lahan   dan kemampuan pembudidayanya. Biasanya digunakan terpal ukuran 12 x 8 m2, 10 x 8 m2, 8 x 6 m2, atau ukuran yang lainnya
b.      Pencucian terpal
Ø  Ditujukan untuk mengeliminir zat zat kontaminan yang mungkin ada pada permukaan terpal
Ø  Pembangunan konstruksi kolam
-       Kolam diatas permukaan tanah
-       Kolam di dalam tanah
2.    Isi kolam dengan air sekitar 25-35 cm, usahakan menggunakan air tanah yang bersih
3.    Diamkan/peram air selama 4-7 hari
4.    Selama kolam didiamkan usahakan untuk melakukan pemupukan dengan pupuk organik untuk menumbuhkan palnkton agar stabil airnya seperti di kolam tanah biasa. Dosis pemupukan adalah 0,5-1kg/m2, ppupuk organik dimasukan kedalam karung/sak yang kemudian dimasukan kedalam air kolam. Tambahkan katalis plankton (probiotik)  MINA MMC dosis 10 ml/m2. Setelah 4-7 hari air akan berubah warna menjadi kuning kehijauan.
5.    Volume air ditambah hingga 60-70 cm dan biibit siap ditebar.
6.    Berikan MINA MMC dengan dosis yang sama 20-25hari  sekali atau bilaa terjadi kondisi air mencerah/pertumbuhan plankton terhambat, terlalu lama hujan terus menerus dll,...

PENEBARAN BENIH LELE
1.       Pemilihan Benih
a.       Ukuran benih seragam, direkomendasikan ukuran benih 3-5cm. Untyuk pembudidaya pemulaa dianjurkan benih berukuran 4-6 cm atau 5-7 cm.
b.      Usahakan asal benih berasaal dari tetasan induk yang sama
c.       Benih sehaat dengan indikator gerakan lincah, warna cerah, tubuh tidak luka/cacat
2.       Penebaran Benih
a.       Masukan wadah benih ke dalam kolam
b.      Tambahkan sedikit demi sedikit air ke dalam waadah benih denagan cara memiringkan wadah benih sehingga air amsuk secara perlahan hingga penuh
c.       Tunggu sampai benih dengan sendirinya secara aktif keluar dari wadah masuk  ke dalam kolam.
PENGELOLAAN PAKAN
Pakan merupakan bagian yang membutuuhkan biaya operasional tertinggi dalam budidaya lele secara intensif, sehingga pengelolaannya harus secara tepat dan cermat
Pakan dibagi dalam 2 kategori :
a.       Pakan Alami, contoh : Moina, Daphnia, Tetraselmis, Artemia, Rotifera, Chlorella, Infusoria,  Diaatomae, Tubifex,  dll
b.      Pakan Buatan
Kandungan nutrisinya harus tinggi, terutama kadae proteinnya (minimal 30%). Pakan bisa dicampur dengan produk tertentu yang mengandung  berbagai unsur mineral penting, protein dan Vitamin.
Pemberian pakan dilakukan 3-5 kali sehari                              


Cara pemberian pakan:
a.       Demand feeding,pemberian pakan secara aadlibitum, yaitu pemberian pakan secara sedikit demi sedikit tetapi terus menerus sampai ikan kenyang dengan indikasi ikan terlihat malas untuk makan
b.      Blind feeding, pemberian pakan dengan estimasi biomassa, yaitu 2-4% total biomassa setiap pemberian pakan selama satu hari
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
HAMA
Hama yang umum menyerang adalah ular, kepiting, belut dan lain lainya bisa ditangani secara manual dengan ditangkap dan disingkirkan

PENYAKIT
Pada dasarnya, benih lele yang dipelihara tidaak akan sakit jika mempunyai ketahanantubuh yang tinggi. Benih lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi  air yang jelek sangat mendorong tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit baik yang berupa protoazoa (Ichthyopthirius sp, Trichodina sp, Chilodella  sp dll,..) Jamur dan bakteri (Aeromonas sp, Pseudomonas sp, Mycobacterium sp dll..)
Dalam pengelolaan kesehatan lele yang paling penting dilakukan adalah pencegahan dan penjagaan (tindakan preventif) serta pemberian nutrisi yang tepat.
Contoh penanganan penyakit :
1.       Ikan direndam dalam larutan kalium permanganat 1 gram per 100 liter air selama 60-90 menit.
2.       Ikan direndam dalam larutan garaam daapur (10 gram per liter air) selama 1 menit.
PANEN DAN PASCA PANEN
Lele dipanen setelah dipelihara selama 50-60 hari, panen dilaakukaan pada paagi atau sore hari saat suhu rendah. Prinsip pelaksanaaan panen adalah cepat dan cermat sehingga lele tiidak rusak, mati ataupun hilang/lepas
Langkah pemanenan:
Ø  Pemanenan dimulai dengan mempersiapkan alat-alat panen (serok/seser),  tempat penampunganhasil panen (ember besar, wadaah/bloong) daan timbangan.
Ø  Kilam dikeringkan secara perlahan lahan sampai air yang tersisa hanya tinggal disisi kolam terendah seehingga ikan terakumulasi
Ø  Angkat ikan dengan serok dan kumpulkan ke dalam ember secukupnya untuk ditimbang dalam keadaan kering (tanpa air), lakukan dengan cepat dan hati-hati.
Ø  Segera pindahkan ikan ke wadah pengangkutan yang telah diisi air bersih
Ø  Ikan siap diangkut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar